Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan memperkenalkan inovasi “PETA SI UDIN (Pelatihan Berkelanjutan Berbasis Partisipatif Untuk Petugas Dinas)” untuk meningkatkan kompetensi petugas lapangan dalam memberikan pelayanan publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan. Diluncurkan pada Juli 2025, program ini mengusung pendekatan partisipatif yang berfokus pada diskusi kelompok, simulasi kasus, dan praktik lapangan, menggantikan model pelatihan konvensional yang bersifat satu arah. Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan seperti kurangnya informasi aktual dan kepercayaan diri petugas dalam menyampaikan solusi teknis, mendukung visi Kurikulum Merdeka melalui pembelajaran berbasis pengalaman dan kebutuhan nyata.
Pelaksanaan PETA SI UDIN melibatkan tahapan sistematis, mulai dari identifikasi kebutuhan pelatihan, penyusunan modul berbasis kasus riil, hingga pembentukan fasilitator internal dari petugas berpengalaman. Pelatihan diadakan setiap hari Rabu (disebut "Rabuan") dengan metode interaktif, seperti diskusi kelompok dan simulasi penanganan penyakit hewan, diikuti monitoring triwulanan melalui Sistem Evaluasi Internal PETA. Hasil awal menunjukkan peningkatan skor kompetensi petugas dari 70% pada 2022 menjadi 85% pada 2024, frekuensi edukasi ke peternak naik 30%, dan kepuasan masyarakat meningkat dari IKM 83,24 menjadi 88,76, mencerminkan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan kualitas layanan.
Manfaat PETA SI UDIN meliputi peningkatan kemampuan petugas dalam diagnosis penyakit, edukasi peternak, dan manajemen layanan, yang berdampak pada penurunan angka kematian ternak dan peningkatan produktivitas. Inovasi ini juga mendorong budaya kerja kolaboratif dan adaptif, dengan potensi replikasi ke daerah lain melalui modul yang fleksibel dan pelatihan digital (PETA SI UDIN Digital). Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berencana memperluas program ini melalui pelatihan lanjutan, sinergi dengan perguruan tinggi, dan integrasi dengan kelompok peternak, guna mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah.