GEPREK TB: Gerakan Komprehensif untuk Memutus Rantai Penularan Tuberkulosis
lainnya
14 Juli 2025
13x dilihat
Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Puskesmas Kembangbahu menghadirkan inovasi "GEPREK TB" (Gerakan Putus Rantai Penularan dan Kendalikan TB) untuk menangani meningkatnya kasus tuberkulosis (TB) di wilayahnya. Data menunjukkan peningkatan jumlah penderita TB dari 30 kasus pada 2013 menjadi 85 kasus pada 2022, mencerminkan urgensi penanggulangan TB yang efektif. GEPREK TB dirancang untuk memutus rantai penularan, meningkatkan deteksi dini, dan memastikan pengobatan yang tepat, dengan melibatkan masyarakat dan tenaga kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari TB.
Program ini mencakup beberapa kegiatan strategis, seperti Kader Kesehatan GETHUK LINDRI, yang melibatkan kader dalam penyuluhan, penemuan kasus, dan pengawasan pengobatan; PATRIOT TB, sebuah paguyuban untuk mendukung pasien TB melalui edukasi dan motivasi; MOBILE FAST TRUE TCM, yang mempercepat skrining dan pemeriksaan TB dengan pengambilan sampel dahak yang mudah diakses; serta TUNTAS TB, yang memastikan pengobatan dan kunjungan rutin oleh tenaga medis. Kegiatan ini didukung oleh koordinasi lintas sektor, termasuk pemerintah desa dan kecamatan, serta pemanfaatan teknologi seperti leaflet dan video panduan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengambilan sampel dahak yang benar.
GEPREK TB telah memberikan dampak signifikan, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan kepatuhan pengobatan, serta pengurangan stigma terhadap penderita TB. Dengan pendekatan berbasis komunitas, program ini memperkuat partisipasi masyarakat melalui kader kesehatan dan paguyuban, sekaligus mempermudah akses pelayanan kesehatan bagi pasien TB. Inovasi ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam membangun sistem kesehatan yang responsif dan inklusif, mendukung upaya nasional untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB.
