GAMELAN SELA BESTI: Upaya Terpadu Menurunkan Stunting di Payaman
lainnya
14 Juli 2025
19x dilihat
Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Puskesmas Payaman memperkenalkan inovasi "GAMELAN SELA BESTI" (Gerakan Menuju Ibu Megilan Sehat Lancar Bebas Stunting) untuk mengatasi prevalensi stunting yang tinggi, mencapai 7,2% di wilayah kerja puskesmas berdasarkan data Februari 2023. Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, menghambat perkembangan fisik dan kognitif anak, meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa. Program ini menyasar ibu hamil dan calon pengantin dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di desa lokus stunting, seperti Payaman, Banyubang, Bluri, dan Takerharjo, dengan pendekatan terintegrasi untuk meningkatkan pengetahuan gizi, kesehatan ibu hamil, dan imunisasi balita.
Inovasi ini mengintegrasikan edukasi komprehensif, pendampingan, dan pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan melalui kolaborasi lintas program dan lintas sektor, melibatkan dokter, penanggung jawab gizi, KIA, imunisasi, serta kader dan bidan desa. Kegiatan mencakup pendataan ibu hamil dan calon pengantin KEK, peluncuran program, serta pertemuan edukasi tentang stunting, gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pelayanan 10T untuk ibu hamil, dan imunisasi dasar lengkap. Didukung oleh dana desa dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) puskesmas, program ini memastikan pendampingan berkelanjutan melalui kunjungan rumah dan grup WhatsApp. Monitoring dilakukan melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas (LiLA) untuk mengevaluasi perbaikan status gizi.
Hasil inovasi menunjukkan dampak positif, dengan 72,7% dari 11 ibu hamil dan calon pengantin KEK di desa Takerharjo, Banyubang, dan Bluri mengalami kenaikan berat badan dan LiLA pada 2023. Empat desa lokus stunting pada 2023 tidak lagi masuk kategori tersebut pada tahun berikutnya karena tidak ada penambahan kasus baru. GAMELAN SELA BESTI meningkatkan kesadaran masyarakat, memperbaiki pola asuh, dan mendukung pencegahan stunting, anemia, dan bayi berat lahir rendah. Dengan adaptabilitas untuk wilayah lain dan pendanaan kolaboratif, inovasi ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.
