SI CANTIK TB: Skrining Dini untuk Melindungi Balita dari Tuberkulosis
lainnya
22 Pebruari 2024
108x dilihat
Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Puskesmas Dradah memperkenalkan inovasi "SI CANTIK TB" (Skrining Cegah Anak Tertular Infeksi TBC) untuk menangani risiko tuberkulosis (TB) pada balita dengan stunting dan gizi kurang. Tingginya angka stunting serta rendahnya cakupan skrining TB pada kelompok rentan ini mendorong pengembangan program yang dimulai pada Maret 2024. Dengan pendekatan terpadu, SI CANTIK TB mengintegrasi pemeriksaan kesehatan, edukasi masyarakat, dan pelibatan kader Posyandu untuk mendeteksi dini gejala TB, sehingga mencegah penularan pada anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Dradah.
Inovasi ini dikembangkan melalui tahapan terstruktur selama 16 bulan, mulai dari analisis data lintas program (gizi, TB, dan promosi kesehatan) hingga implementasi penuh pada April 2025. Kegiatan utama meliputi skrining gejala klinis, pemeriksaan Mantoux test, dan edukasi orang tua di Posyandu, dengan dukungan kader kesehatan yang terlatih. Uji coba pada September 2024 menunjukkan penerimaan positif dari masyarakat, diikuti oleh pelatihan tambahan dan pengembangan media edukasi seperti banner dan poster. Sistem pelaporan terintegrasi dengan e-PPGBM dan SITB memastikan pemantauan yang akurat, sementara kolaborasi dengan PKK, desa, dan tokoh masyarakat memperkuat partisipasi komunitas.
SI CANTIK TB telah memberikan dampak awal yang signifikan, termasuk peningkatan cakupan skrining TB pada balita berisiko tinggi dan kes curtailed adaran orang tua tentang pencegahan TB. Dengan pendekatan berbasis masyarakat dan lintas sektorrena, program ini tidak hanya meningkatkan deteksi dini, tetapi juga mengurangi risiko penularan TB pada kelompok rentan. Inovasi ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang proaktif dan inklusif, mendukung upaya perlindungan kesehatan anak dan pengendalian TB secara berkelanjutan.
